1. Perang dengan parit perlindungannya.
Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perindungannya, di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat. Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan,pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran.Perang parit menjadi strategi utama Perang
Dunia Pertama. Selama beberapa tahun berikutnya, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam parit-parit ini. Kehidupan di sana benar-benar sulit. Para prajurit hidup dalam ancaman terus-menerus juga ancaman bom,dan mereka tak henti-hentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar biasa.Mayat mereka yang telah tewas terpaksa dibiarkan di tempat-tempat ini, dan para serdadu harus tidur di samping mayat-
mayat tersebut dan Bila turun hujan, parit-parit itu dibanjiri lumpur. Lebih dari 20 juta serdadu yang bertempur
di Perang Dunia I mengalami keadaan yang mengerikan di dalam parit-parit ini,dan sebagian besar meninggal di sana.Dalam beberapa minggu setelah dimulai oleh serangan Jerman pada tahun 1914,garis barat perang ini sebenarnya terpaku di jalan buntu.
2.Strategi Jerman
Di awal tahun 1916, Jerman mengembangkan rencana baru untuk mendobrak garis barat. Rencana mereka adalah secara mendadak menyerang kota Verdun, yang dianggap sebagai kebanggaan orang Prancis. Tujuan penyerangan ini bukanlah memenangkan perang, melainkan menimbulkan kerugian yang besar di pihak
Tentara Prancis sehingga melemahkan perlawanan mereka. Kepala staf Jerman Falkenhayn memperkirakan bahwa setiap satu serdadu Jerman saja dapat membunuh tiga orang serdadu Prancis.
Serangan dimulai pada tanggal 21 Febuari.Para pemimpin Jerman memerintahkan serdadunya untuk "keluar dari parit mereka," namun ternyata banyak serdadu telah tewas atau sekarat.
Meskipun penyerangan berlangsung tanpa henti selama berbulan-bulan, Jerman gagal menduduki Verdun. Secara keseluruhan, kedua pihak kehilangan sekitar satu juta serdadu. Dan dengan pengorbanan itu, garis depan hanya berhasil maju sekitar 12 kilometer.Jadi satu juta orang mati demi selusin kilometer.
3. Balasan Inggris terhadap jerman
Inggris membalas serangan Jerman di Verdun dengan Pertempuran Somme. Pabrik-pabrik di Inggris membuat ratusan ribu selongsong meriam. Rencana Jendral Douglas Haig mendorong Pasukan Inggris untuk menghujani dengan pengeboman terus-menerus selama seminggu penuh, yang diikuti dengan serangan infanteri. Dia yakin mereka akan maju sejauh 14 kilometer di hari pertama saja dan kemudian menghancurkan semua garis pertahanan Jerman dalam satu minggu. Serangan dimulai pada tanggal 1 Juni. Pasukan meriam Inggris menggempur pertahanan Jerman selama seminggu tanpa henti. Di akhir minggu tersebut, para perwira Inggris memerintahkan serdadunya memanjat keluar dari parit. Namun, selama pengeboman tersebut para serdadu Jerman berlindung dengan rapat di kedalaman parit persembunyian mereka sehingga tidak terlumpuhkan dan menggagalkan rencana Inggris. Begitu serdadu Inggris bergerak melintasi garis depan, serdadu Jerman muncul menyerang mereka dengan senapan mesinnya. Sejumlah total 20.000 serdadu Inggris tewas dalam beberapa jam pertama perang tersebut. Di dalam kegelapan malam itu, daerah di antara dua garis pertempuran penuh dengan puluhan ribu mayat dan juga serdadu yang terluka, yang mencoba merangkak mundur. Pertempuran Somme tidak berlangsung dua minggu seperti yang direncanakan Jendral Haig, melainkan lima bulan. Bulan- bulan ini tidak lebih daripada pembantaian. Para jendral bertubi-tubi mengirimkan gelombang demi gelombang serdadu mereka menuju kematian yang telah pasti. Di akhir pertempuran, kedua belah pihak secara keseluruhan telah kehilangan 900.000 prajuritnya. Dan untuk ini, garis depan bergeser hanya 11 kilometer. Para serdadu ini dikorbankan demi 11 kilometer saja.
4. Perang yang sangat menyeret non-militer
Kedua belah pihak melakukan lebih banyak serangan lagi selama Perang Dunia I, dan setiap serangan ini menjadi pembantaian diri sendiri. Di kota Ipres di Belgia saja, berlangsung tiga pertempuran. Setengah juta serdadu tewas di pertempuran ketiga saja. Setiap serangan berakibat sama: Ribuan nyawa melayang hanya untuk maju beberapa kilometer. Peperangan yang mengerikan ini, yang tidak punya alasan kuat, menelan nyawa orang tak bersalah yang tak terhitung banyaknya. Banyak orang kehilangan saudaranya atau harus meninggalkan rumahnya.
5. U-boat(kapal selam)yang membawa AS ke dalam PD1
Aksi U-Boot yang terkenal pada perang dunia pertama adalah aksi penyerangan terhadap kapal RMS Lusitania oleh kapal selam U-20 pada tahun 1915 yang menewaskan 1198 orang[1] , 123 sampai 128 orang di antaranya merupakan warga negara Amerika , sehingga Amerika memutuskan untuk ikut berperang di pihak sekutu.
6. PD 1 menjadi dasar bangkinya Nazi.
Kekalahan Jerman dalam perang ini dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab terjadinya Perang Dunia I akan menjadi dasar kebangkitan Nazi , dan dengan itu pecahnya Perang Dunia II pada 1939. Ia juga menjadi dasar bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepada teknologi, dan akan melibatkan non-militer dalam perang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.
7. Mejadi titik awal perang Dingin.
Perang Dunia I menjadi saat pecahnya orde dunia lama, menandai berakhirnya monarki absolutisme di Eropa. Ia juga menjadi pemicu Revolusi Rusia , yang akan menginspirasi revolusi lainnya di negara lainnya seperti Tiongkok dan Kuba, dan akan menjadi basis bagi Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.( yaitu perebutan pengaruh ideologi dan politik global yang berkepanjangan Unisoviet- Amerika Serikat dan sekutu- sekutunya di Blok Barat.)
8. Melahirkan Korban Jiwa terbanyak dalam sejarah perang.
Dan ini daftar korban jiwa dari negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia 1.Tetapi ini hanya yang tercatat dan pastinya banyak korban yang tak terdata atau dalam artian,jumlah korban jiwa dalam PD1lebih banyak dari jumlah daftar di bawah ini :
Sekutu: 6.345.600
- Belgia : 13.700
-Kekaisaran Britania: 908.000
*Australia: 60.000
*Kanada : 55.000
*India: 25.000
*Selandia Baru: 16.000
*Afrika Selatan : 7.000
*Inggris: 715.000
-Perancis : 1.354.000
-Yunani: 5.000
- Italia : 650.000
-Jepang: 300
-Rumania: 336.000
-Rusia : 1.700.000
-Serbia: 450.000
-Amerika Serikat: 50.600
Kekuatan As/Poros: 3.382.500
-Austria-Hungaria : 1.200.000
-Bulgaria: 87.500
-Jerman : 1.770.000
-Kerajaan Ottoman: 325.000
Warga sipil: 6.493.000
-Austria : 300.000
-Belgia : 30.000
-Inggris: 31.000
-Bulgaria: 275.000
-Perancis : 40.000
-Jerman : 760.000
-Yunani: 132.000
-Rumania: 275.000
-Rusia : 3.000.000
-Serbia: 655.000
-Kerajaan Ottoman: 1.005.000
9.Trauma yang sangat mendalam menyerang para veteran.
Pada tahun 1918, Perang Dunia I akhirnya berakhir, setelah empat tahun serangan tanpa guna di tangan tentara Jerman, Prancis, dan Inggris. Namun perdamaian ini, yang dinyatakan pada jam 11 pagi, hari kesebelas dari bulan kesebelas, tidak membawa kebahagiaan untuk siapa pun. Ratusan ribu serdadu menjadi cacat. Sebagian lainnya terbukti tidak mampu mengatasi dampak kejiwaan karena perang setelah tinggal di dalam parit yang penuh dengan lumpur, kotoran, dan mayat. Bentuk trauma yang dikenal sebagai “shell shock” atau “kejutan bom” sangat umum di antara para veteran perang, dan hal ini menyebabkan penderitanya mengalami serangan ketakutan dan goncangan yang berat. Rasa takut akan dibom, yang mereka alami setiap hari selama empat tahun berturut-turut, telah terukir di benak mereka. Ada beberapa penderita yang merasa harus segera bersembunyi hanya karena kata ‘bom’ disebutkan. Beberapa veteran bahkan merasa ngeri setiap kali mereka melihat seragam. Puluhan ribu serdadu juga kehilangan satu atau lebih anggota badannya dalam perang ini. Serdadu ini adalah tentara yang mata, dagu, atau hidungnya menjadi cacat selama pengeboman, sehingga topeng khusus diciptakan di Eropa untuk menyembunyikan wajah mereka yang cacat.
10.Menghasilkan karya Seni.
Derita yang parah akibat Perang Dunia I juga tercermin di dalam karya seni. Hasil karya sesudah perang menggambarkan kesakitan dan penyakit jiwa. Karya-karya ini tidak hanya mencerminkan keadaan jiwa sang seniman, namun juga keadaan jiwa seluruh generasi tersebut. Generasi yang merasakan akibat kesengsaraan perang yang sangat mendalam ini kemudian dijuluki "Generasi yang Hilang."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar